Virtualization with KVM on Ubuntu 12.04



I.PENJELASAN




KVM (Kernel-based Virtual Machine) adalah virtualisasi infrastruktur untuk kernel Linux yang mengubahnya menjadi sebuah hypervisor , yang bergabung ke dalam kernel utama Linux pada Februari 2007.KVM membutuhkan prosesor denganekstensi virtualisasi hardware . KVM juga telah porting ke FreeBSD dan Illumos  dalam bentuk modul kernel loadable.
KVM awalnya didukung x86 prosesor dan telah porting ke S/390 , PowerPC , dan IA-64 . Sebuah ARM pelabuhan digabungkan selama jendela merge 3.9 kernel.
Berbagai macam sistem operasi tamu bekerja dengan KVM, termasuk banyak rasa Linux, BSD, Solaris , Windows , Haiku ,ReactOS , Plan 9 , dan AROS Penelitian Sistem Operasi . Selain Android 2.2, GNU / Hurd  (Debian K16), Minix 3.1.2a, Solaris 10 U3, Darwin 8.0.1 dan lebih OS dan beberapa versi baru ini dengan keterbatasan diketahui bekerja. Sebuah versi modifikasi dari QEMU dapat menggunakan KVM untuk menjalankan Mac OS X .
Paravirtualization dukungan untuk perangkat tertentu yang tersedia untuk Linux, OpenBSD, FreeBSD, NetBSD, Plan 9 dan Windows tamu menggunakan VirtIO API. Ini mendukung kartu Ethernet paravirtual, sebuah paravirtual disk I / O controller.Sebuah perangkat balon untuk menyesuaikan penggunaan memori tamu, dan antarmuka grafis VGA menggunakan SPICE atau VMware driver.


II.Langkah

1.Periksa apakah CPU-mu mendukung untuk melakukan Virtulization(Virtualisasi) .Untuk melihat apakah CPU anda mendukung untuk membuat Virtualisasi, ketik perintah :

egrep -c '(vmx|svm)' /proc/cpuinfo

Akan muncul angka/jumlah virtulaisasi yang dapat di jalankan .



2.Dan anda juga dapat melihat apakah CPU anda mendukung untuk membuat KVM.Tapi anda sebelumnya menginstal CPU Checker.Dengan perintah :

apt-get install cpu-checker

Setelah terinstal , baru kita ketik perintah :

kvm-ok

Perintah di atas berfungsi untuk menunjukan apakah KVM dapat di jalankan .Apabila ada pemberitahuan seperti ini

INFO : /dev/kvm
KVM acceleration can be used

Berarti KVM dapat di jalankan.




3.Nah, setelah komputer kita mendukung.Kita harus menginstal paket-paket yang di perlukan untuk menjalankan KVM.Dengan mengetik perintah :

apt-get install qemu-kvm libvirt-bin ubuntu-vm-builder bridge-utils

     1.Paket libvirt-bin menyediakan libvirtd yang Anda butuhkan untuk mengelola qemu dan KVM               yang menggunakan libvirt .
     2.Paket qemu-kvm digunakan untuk backend.
     3.Paket ubuntu-vm-bulder adalah alat untuk membangun mesin virtual .
     4.Paket bridge-utils menyediakan jembatan/penghubung antara jaringan anda ke mesin virtual .





4.Untuk memastikan apakah username-mu di tambahkan ke group libvirtd dan kvm .Ketik perintah :

adduser `id -un` libvirtd
adduser `id -un` kvm





5.Dan untuk mem-verify instalasi , ketik perintah :

virsh -c qemu:///system list



6.Kemudian kita harus memeriksa folder libvirt-sock , memiliki hak permisi seperti ini .
Dengan perintah :

ls -la /var/run/libvirt/libvirt-sock




7.Lalu direktori /dev/kvm .




8.Apabila perlu , kita ubah hak milik /dev/kvm kepada root di dalam group libvirt .Lalu kita tambahkan informasi ke dalam kernel kvm dengan perintah modprobe.



9.Kemudian kita baru menginstal Virtual Machine .Dengan perintah :

apt-get install virt-manager




10.Kemudian kita jalankan Virtual Machine-nya dengan perintah :

virt-manager




11.Tampilan dari Virtual Machine .




12.Kemudian kita klik icon Monitor.Untuk membuat Virtual Machine baru.Muncul tampilan seperti ini,
Tuliskan nama dari virtual manager .Kemudian klik Forward .




13.Kemudian muncul tampilan pilihan jenis media instalasi .Disini saya memilih instal media dari ISO-image .Kemudian pilih ISO image yang akan di gunakan.Selesai klik Forward .





14.Atur ukuran Memory yang akan di gunakan .Dan tentukan jumlah CPU-nya juga.Selesai klik Forward.





15.Lalu buatlah storage untuk Vrtual Machine-nya .Atur ukuran harddisk yang akan di gunakan.Klik Forward.




16.Settingan akhir dari membuat Virtual Machine .
Klik Finish .



17.Disini saya menggunakan Elementary OS, dan inilah tampilan dari Virtual Machine Elementary OS .



=======================================================================
TROUBLESHOOTING

NB : Apabila pada tahap ke 5(terdapat tombol Finish) atau sebelum kita membuat Virtual Machine.Terdapat notifikasi seperti ini.



Tidak usah bingung , kita cukup buka Terminal dan mengetikan perintah seperti ini .

1.Ubah hak akses dari direktori /var/lib/libvirt/images.
chmod go+rx /var/lib/libvirt/images
chmod  o-rwx /var/lib/libvirt/images/*

2.
setfactl -m g::rw /dev/kvm
3.Kemudian ubah hak permisi dari /dev/kvm .

chown root:kvm /dev/kvm
Lalu reboot atau klik Close dari tampilan error tadi .



Install Firestarter (Graphical Interface Iptables Firewall) di Ubuntu 12.04


I.Penjelasan


Firestarter adalah gratis dan open source firewall pribadi alat yang menggunakan Netfilter ( iptables / ipchains) sistem yang dibangun ke dalam kernel Linux . Ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan kedua koneksi inbound dan outbound. Firestarter menyediakan antarmuka grafis untuk mengkonfigurasi aturan firewall dan pengaturan. Ini menyediakan real-time monitoring dari semua lalu lintas jaringan untuk sistem. Firestarter juga menyediakan fasilitas untuk port forwarding , berbagi koneksi internet dan layanan DHCP.

II.Langkah

1.Pertama buka Terminal dan update repositorynya .




2.Kemudian kita langsung instal saja si Firestarter-nya .Dengan perintah :


apt-get install firestarter



3.Tunggu higa proses instalasi selesai.Untuk menjalankan Firestarter, ketik perintah :

firestarter


4.Akan muncul tampilan seperti ini .Tampilan Setup Firestarter .
Klik Forward untuk melanjutkan.



5.Tampilan Network Device Setup.Pilih ddevice yang terdeteksi misalnya, Ethernet 0 .Kemudian klik Forward .



6.Tampilan Internet Connection Setup .Centang/pilih Enable Internet ....   .Kemudian pilih device-nya .
Pilih Forward .



7.Instalasi selesai , kemudian pilih Save .




8.Inilah tampilan Firestarter .





========================================================================

9.Apabila anda menginginkan koneksi dari Host, pilih menu Policy dan tambahkan NewInbound Rule dengan cara klik kanan .


Tuliskan alamat IP host asal .Kemudian Add


10.Kemudia berikan service kepada host tsb , Misalnya : SSH , FTP , SFTP .dll  .
Disini saya menambahkan service ssh .



11.Inilah tampilan setelah di berikan alamat host da service-nya .




Install Shellinbox (Web-Based SSH) on Ubuntu 12.04


I.Penjelasan


Berbasis web SSH memungkinkan untuk mengakses Secure Shell (SSH) server melalui standar web browser . Klien masing didasarkan pada JavaScript / Ajax atau JavaScript /WebSockets dan dapat digunakan untuk mengakses server SSH dari belakang firewall.

 Klien berbasis web SSH pada dasarnya terdiri dari bagian-bagian berikut:
  • Client-side: Biasanya JavaScript dan dinamis HTML halaman yang digunakan untuk menangkap keystrokes, mengirimkan pesan ke / dari server dan menampilkan hasil dalam pengguna browser web .
  • Aplikasi Server-side/Web: permintaan yang masuk diproses pada server aplikasi web . Peristiwa keyboard akan diteruskan ke klien secure shell berkomunikasi dengan terhubung SSH Server. Output Terminal adalah baik diteruskan ke klien di mana ia diubah menjadi HTML melalui JavaScript atau diterjemahkan ke dalam HTML oleh server sebelum dikirim ke klien.

Emulasi terminal client-side 

Server SSH berbasis web yang memanfaatkan sisi klien terminal emulasi biasanya mengirimkan output terminal baku dari server SSH langsung ke klien. Ini memiliki keuntungan dari pembongkaran proses menerjemahkan keluaran terminal ke HTML ke klien. Kerugian dari metode ini adalah bahwa hal itu dibatasi oleh kemampuan JavaScript dan akan menghabiskan sejumlah non-sepele CPU klien dan memori untuk memproses aliran karakter yang masuk. Hal ini juga bergantung pada klien untuk melacak keadaan terminal dan menanggapi escape sequence .

Client-side terminal emulator Contoh: vt100.js (dari Shell in a Box )

Emulasi terminal Server-side 

Server SSH berbasis web yang memanfaatkan server-side terminal emulasi biasanya melacak layar terminal dan negara dalam memori dan mengkonversinya ke HTML baik ketika update layar terjadi atau ketika klien tegas meminta update. Keuntungan dari metode ini adalah bahwa keadaan terminal tetap teguh bahkan jika pengguna terhubung ke sesi yang ada mereka (s) dari web browser yang berbeda. Hal ini juga memungkinkan server untuk bertindak atas terminal output bahkan jika pengguna terputus. [1] Kerugian dari metode ini adalah bahwa ia menggunakan lebih banyak CPU dan memori pada server.


II.Langkah

1.Buka Terminal dan update repostory.Caranya :

apt-get update



2.Kemudian kita harus mencari paket shellinbox .Yaitu dengan mengetik perintah "apt-cache search" .Misal:

apt-cache search shellinbox



3.Nah, setelah itu baru mendownload paketnya.Dengan perintah "wget" .
Misal :

wget http://archive.ubuntu.com/ubuntu/pool/universe/s/shellinbox/shellinbox_2.14-1_i386.deb



4.Jika sudah , kita install paketnya, karena paketnya berformat .deb maka kita harus menginstall dengan perintah "dpkg -i " .Misal :

dpkg -i shellinbox_2.14-1_i386.deb



5.Lalu kita mengeceknya dengan membuka browser dan mengetik " localhost:4200 ".
Maka muncul tampilan seperti ini .



6.Nah, sekarang anda mendapatkan tampilan Terminal dalam browser anda .



Sumber : http://www.linuxplained.com/install-shellinabox-on-ubuntu/

Tutorial IPTABLES


Tutorial IPTables

1. Persiapan

Sebelum mulai, diharapkan pembaca sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai TCP/IP karena hal ini merupakan dasar dari penggunaan IPTables. Ada (sangat) banyak resource yang mendokumentasikan konsep dasar tentang TCP/IP, baik itu secara online maupun cetak. Silahkan googling untuk mendapatkannya.

Hal berikutnya yang harus anda persiapkan adalah sebuah komputer yang terinstall Linux. Akan lebih baik jika komputer anda memiliki 2 buah network interface card, sebab bisa menjalankan fungsi packet forwarding. Disarankan anda menggunakan linux dengan kernel 2.4 ke atas, karena (setahu saya) linux dengan kernel 2.4 ke atas sudah memiliki dukungan IPTables secara default, sehingga anda tidak perlu mengkompilasi ulang kernel anda. Bagi anda yang menggunakan kernel 2.2 atau sebelumnya, anda harus melakukan kompilasi kernel untuk memasukkan dukungan IPTables. Silahkan lihat tutorial Kompilasi kernel 2.4.x di Linux oleh mas Asfik.

2. Pendahuluan

IPTables memiliki tiga macam daftar aturan bawaan dalam tabel penyaringan, daftar tersebut dinamakan rantai firewall (firewall chain) atau sering disebut chain saja. Ketiga chain tersebut adalah INPUT, OUTPUT dan FORWARD.


Pada diagram tersebut, lingkaran menggambarkan ketiga rantai atau chain. Pada saat sebuah paket sampai pada sebuah lingkaran, maka disitulah terjadi proses penyaringan. Rantai akan memutuskan nasib paket tersebut. Apabila keputusannnya adalah DROP, maka paket tersebut akan di-drop. Tetapi jika rantai memutuskan untuk ACCEPT, maka paket akan dilewatkan melalui diagram tersebut.
Sebuah rantai adalah aturan-aturan yang telah ditentukan. Setiap aturan menyatakan “jika paket memiliki informasi awal (header) seperti ini, maka inilah yang harus dilakukan terhadap paket”. Jika aturan tersebut tidak sesuai dengan paket, maka aturan berikutnya akan memproses paket tersebut. Apabila sampai aturan terakhir yang ada, paket tersebut belum memenuhi salah satu aturan, maka kernel akan melihat kebijakan bawaan (default) untuk memutuskan apa yang harus dilakukan kepada paket tersebut. Ada dua kebijakan bawaan yaitu default DROP dan default ACCEPT.
Jalannya sebuah paket melalui diagram tersebut bisa dicontohkan sebagai berikut:


Perjalanan paket yang diforward ke host yang lain

1. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet.
2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0.
3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada table Mangle. Chain ini berfungsi untuk me-mangle (menghaluskan) paket, seperti merubah TOS, TTL dan lain-lain.
4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk melakukan DNAT (Destination Network Address Translation).
5. Paket mengalami keputusan routing, apakah akan diproses oleh host lokal atau diteruskan ke host lain.
6. Paket masuk ke chain FORWARD pada tabel filter. Disinlah proses pemfilteran yang utama terjadi.
7. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk melakukan SNAT (Source Network Address Translation).
8. Paket keluar menuju interface jaringan, contoh eth1.
9. Paket kembali berada pada jaringan fisik, contoh LAN.



Perjalanan paket yang ditujukan bagi host lokal

1. Paket berada dalam jaringan fisik, contoh internet.
2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0.
3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel mangle.
4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat.
5. Paket mengalami keputusan routing.
6. Paket masuk ke chain INPUT pada tabel filter untuk mengalami proses penyaringan.
7. Paket akan diterima oleh aplikasi lokal.



Perjalanan paket yang berasal dari host lokal

1. Aplikasi lokal menghasilkan paket data yang akan dikirimkan melalui jaringan.
2. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel mangle.
3. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel nat.
4. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel filter.
5. Paket mengalami keputusan routing, seperti ke mana paket harus pergi dan melalui interface mana.
6. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel NAT.
7. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0.
8. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet.


3. Sintaks IPTables

iptables [-t table] command [match] [target/jump] 
1. Table
IPTables memiliki 3 buah tabel, yaitu NAT, MANGLE dan FILTER. Penggunannya disesuaikan dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Fungsi dari masing-masing tabel tersebut sebagai berikut :
  1. NAT : Secara umum digunakan untuk melakukan Network Address Translation. NAT adalah penggantian field alamat asal atau alamat tujuan dari sebuah paket.
  2. MANGLE : Digunakan untuk melakukan penghalusan (mangle) paket, seperti TTL, TOS dan MARK.
  3. FILTER : Secara umum, inilah pemfilteran paket yang sesungguhnya.. Di sini bisa dintukan apakah paket akan di-DROP, LOG, ACCEPT atau REJECT

2. Command

Command pada baris perintah IPTables akan memberitahu apa yang harus dilakukan terhadap lanjutan sintaks perintah. Umumnya dilakukan penambahan atau penghapusan sesuatu dari tabel atau yang lain.

Command
Keterangan
-A 
--append
Perintah ini menambahkan aturan pada akhir chain. Aturan akan ditambahkan di akhir baris pada chain yang bersangkutan, sehingga akan dieksekusi terakhir
-D          
--delete
Perintah ini menghapus suatu aturan pada chain. Dilakukan dengan cara menyebutkan secara lengkap perintah yang ingin dihapus atau dengan menyebutkan nomor baris dimana perintah akan dihapus.
-R          
--replace
Penggunaannya sama seperti --delete, tetapi command ini menggantinya dengan entry yang baru.
-I          
--insert
Memasukkan aturan pada suatu baris di chain. Aturan akan dimasukkan pada baris yang disebutkan, dan aturan awal yang menempati baris tersebut akan digeser ke bawah. Demikian pula baris-baris selanjutnya.
-L          
--list
Perintah ini menampilkan semua aturan pada sebuah tabel. Apabila tabel tidak disebutkan, maka seluruh aturan pada semua tabel akan ditampilkan, walaupun tidak ada aturan sama sekali pada sebuah tabel. Command ini bisa dikombinasikan dengan option –v (verbose), -n (numeric) dan –x (exact).
-F          
--flush
Perintah ini mengosongkan aturan pada sebuah chain. Apabila chain tidak disebutkan, maka semua chain akan di-flush.
-N          
--new-chain
Perintah tersebut akan membuat chain baru.
-X          
--delete-chain
Perintah ini akan menghapus chain yang disebutkan. Agar perintah di atas berhasil, tidak boleh ada aturan lain yang mengacu kepada chain tersebut.
-P          
--policy
Perintah ini membuat kebijakan default pada sebuah chain. Sehingga jika ada sebuah paket yang tidak memenuhi aturan pada baris-baris yang telah didefinisikan, maka paket akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan default ini.
-E          
--rename-chain
Perintah ini akan merubah nama suatu chain.


3. Option

Option digunakan dikombinasikan dengan command tertentu yang akan menghasilkan suatu variasi perintah.

Option
Command          Pemakai
Keterangan
-v          
--verbose
--list          
--append 
--insert 
--delete
--replace
Memberikan output yang lebih detail, utamanya digunakan dengan --list. Jika digunakan dengan --list, akan menampilkam K (x1.000),
M (1.000.000) dan G (1.000.000.000).
-x          
--exact
--list
Memberikan output yang lebih tepat.
-n          
--numeric
--list
Memberikan output yang berbentuk angka. Alamat IP dan nomor port akan ditampilkan dalam bentuk angka dan bukan hostname ataupun nama aplikasi/servis.
--line-number
--list
Akan menampilkan nomor dari daftar aturan. Hal ni akan mempermudah bagi kita untuk melakukan modifikasi aturan, jika kita mau meyisipkan atau menghapus aturan dengan nomor tertentu.
--modprobe
All
Memerintahkan IPTables untuk memanggil modul tertentu. Bisa digunakan bersamaan dengan semua command.


4. Generic Matches

Generic Matches artinya pendefinisian kriteria yang berlaku secara umum. Dengan kata lain, sintaks generic matches akan sama untuk semua protokol. Setelah protokol didefinisikan, maka baru didefinisikan aturan yang lebih spesifik yang dimiliki oleh protokol tersebut. Hal ini dilakukan karena tiap-tiap protokol memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga memerlukan perlakuan khusus.

Match
Keterangan
-p          
--protocol

Digunakan untuk mengecek tipe protokol tertentu. Contoh protokol yang umum adalah TCP, UDP, ICMP dan ALL. Daftar protokol bisa dilihat pada /etc/protocols.

Tanda inversi juga bisa diberlakukan di sini, misal kita menghendaki semua protokol kecuali icmp, maka kita bisa menuliskan --protokol ! icmp yang berarti semua kecuali icmp.
-s          
--src 
--source

Kriteria ini digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan alamat IP asal. Alamat di sini bisa berberntuk alamat tunggal seperti 192.168.1.1, atau suatu alamat network menggunakan netmask misal 192.168.1.0/255.255.255.0, atau bisa juga ditulis 192.168.1.0/24 yang artinya semua alamat 192.168.1.x. Kita juga bisa menggunakan inversi.

-d          
--dst
--destination

Digunakan untuk mecocokkan paket berdasarkan alamat tujuan. Penggunaannya sama dengan match –src

-i          
--in-interface

Match ini berguna untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di mana paket datang. Match ini hanya berlaku pada chain INPUT, FORWARD dan PREROUTING

-o          
--out-interface

Berfungsi untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di mana paket keluar. Penggunannya sama dengan --in-interface. Berlaku untuk chain OUTPUT, FORWARD dan POSTROUTING



5. Implicit Matches

Implicit Matches adalah match yang spesifik untuk tipe protokol tertentu. Implicit Match merupakan sekumpulan rule yang akan diload setelah tipe protokol disebutkan. Ada 3 Implicit Match berlaku untuk tiga jenis protokol, yaitu TCP matches, UDP matches dan ICMP matches.

a. TCP matches

Match
Keterangan
--sport          
--source-port
Match ini berguna untuk mecocokkan paket berdasarkan port asal. Dalam hal ini kia bisa mendefinisikan nomor port atau nama service-nya. Daftar nama service dan nomor port yang bersesuaian dapat dilihat di /etc/services.
--sport juga bisa dituliskan untuk range port tertentu. Misalkan kita ingin mendefinisikan range antara port 22 sampai dengan 80, maka kita bisa menuliskan --sport 22:80.
Jika bagian salah satu bagian pada range tersebut kita hilangkan maka hal itu bisa kita artikan dari port 0, jika bagian kiri yang kita hilangkan, atau 65535 jika bagian kanan yang kita hilangkan. Contohnya --sport :80 artinya paket dengan port asal nol sampai dengan 80, atau --sport 1024: artinya paket dengan port asal 1024 sampai dengan 65535.Match ini juga mengenal inversi.
--dport          
--destination-port
Penggunaan match ini sama dengan match --source-port.
--tcp-flags
Digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan TCP flags yang ada pada paket tersebut. Pertama, pengecekan akan mengambil daftar flag yang akan diperbandingkan, dan kedua, akan memeriksa paket yang di-set 1, atau on.
Pada kedua list, masing-masing entry-nya harus dipisahkan oleh koma dan tidak boleh ada spasi antar entry, kecuali spasi antar kedua list. Match ini  mengenali SYN,ACK,FIN,RST,URG, PSH. Selain itu kita juga menuliskan ALL dan NONE. Match ini juga bisa menggunakan inversi.
--syn
Match ini akan memeriksa apakah flag SYN di-set dan ACK dan FIN tidak di-set. Perintah ini sama artinya jika kita menggunakan match --tcp-flags SYN,ACK,FIN SYN
Paket dengan match di atas digunakan untuk melakukan request koneksi TCP yang baru terhadap server


b. UDP Matches

Karena bahwa protokol UDP bersifat connectionless, maka tidak ada flags yang mendeskripsikan status paket untuk untuk membuka atau menutup koneksi. Paket UDP juga tidak memerlukan acknowledgement. Sehingga Implicit Match untuk protokol UDP lebih sedikit daripada TCP.
Ada dua macam match untuk UDP:


--sport atau --source-port--dport atau --destination-port


c. ICMP Matches

Paket ICMP digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi-kondisi jaringan yang lain. Hanya ada satu implicit match untuk tipe protokol ICMP, yaitu :

--icmp-type


6. Explicit Matches


a. MAC Address

Match jenis ini berguna untuk melakukan pencocokan paket berdasarkan MAC source address. Perlu diingat bahwa MAC hanya berfungsi untuk jaringan yang menggunakan teknologi ethernet.

iptables –A INPUT –m mac –mac-source 00:00:00:00:00:01

b. Multiport Matches

Ekstensi Multiport Matches digunakan untuk mendefinisikan port atau port range lebih dari satu, yang berfungsi jika ingin didefinisikan aturan yang sama untuk beberapa port. Tapi hal yang perlu diingat bahwa kita tidak bisa menggunakan port matching standard dan multiport matching dalam waktu yang bersamaan.

iptables –A INPUT –p tcp –m multiport --source-port 22,53,80,110


c. Owner Matches

Penggunaan match ini untuk mencocokkan paket berdasarkan pembuat atau pemilik/owner paket tersebut. Match ini bekerja dalam chain OUTPUT, akan tetapi penggunaan match ini tidak terlalu luas, sebab ada beberapa proses tidak memiliki owner (??).

iptables –A OUTPUT –m owner --uid-owner 500

Kita juga bisa memfilter berdasarkan group ID dengan sintaks --gid-owner. Salah satu penggunannya adalah bisa mencegah user selain yang dikehendaki untuk mengakses internet misalnya.


d. State Matches

Match ini mendefinisikan state apa saja yang cocok. Ada 4 state yang berlaku, yaitu NEW, ESTABLISHED, RELATED dan INVALID. NEW digunakan untuk paket yang akan memulai koneksi baru. ESTABLISHED digunakan jika koneksi telah tersambung dan paket-paketnya merupakan bagian dari koneki tersebut. RELATED digunakan untuk paket-paket yang bukan bagian dari koneksi tetapi masih berhubungan dengan koneksi tersebut, contohnya adalah FTP data transfer yang menyertai sebuah koneksi TCP atau UDP. INVALID adalah paket yang tidak bisa diidentifikasi, bukan merupakan bagian dari koneksi yang ada.

iptables –A INPUT –m state --state RELATED,ESTABLISHED


7. Target/Jump

Target atau jump adalah perlakuan yang diberikan terhadap paket-paket yang memenuhi kriteria atau match. Jump memerlukan sebuah chain yang lain dalam tabel yang sama. Chain tersebut nantinya akan dimasuki oleh paket yang memenuhi kriteria. Analoginya ialah chain baru nanti berlaku sebagai prosedur/fungsi dari program utama. Sebagai contoh dibuat sebuah chain yang bernama tcp_packets. Setelah ditambahkan aturan-aturan ke dalam chain tersebut, kemudian chain tersebut akan direferensi dari chain input.

iptables –A INPUT –p tcp –j tcp_packets

Target
Keterangan
-j ACCEPT 
--jump ACCEPT
Ketika paket cocok dengan daftar match dan target ini diberlakukan, maka paket tidak akan melalui baris-baris aturan yang lain dalam chain tersebut atau chain yang lain yang mereferensi chain tersebut. Akan tetapi paket masih akan memasuki chain-chain pada tabel yang lain seperti biasa.
-j DROP 
--jump DROP
Target ini men-drop paket dan menolak untuk memproses lebih jauh. Dalam beberapa kasus mungkin hal ini kurang baik, karena akan meninggalkan dead socket antara client dan server.
Paket yang menerima target DROP benar-benar mati dan target tidak akan mengirim informasi tambahan dalam bentuk apapun kepada client atau server.
-j RETURN 
--jump RETURN
Target ini akan membuat paket berhenti melintasi aturan-aturan pada chain dimana paket tersebut menemui target RETURN. Jika chain merupakan subchain dari chain yang lain, maka paket akan kembali ke superset chain di atasnya dan masuk ke baris aturan berikutnya. Apabila chain adalah chain utama misalnya INPUT, maka paket akan dikembalikan kepada kebijakan default dari chain tersebut.
-j MIRROR
Apabila kompuuter A menjalankan target seperti contoh di atas, kemudian komputer B melakukan koneksi http ke komputer A, maka yang akan muncul pada browser adalah website komputer B itu sendiri. Karena fungsi utama target ini adalah membalik source address dan destination address.
Target ini bekerja pada chain INPUT, FORWARD dan PREROUTING atau chain buatan yang dipanggil melalui chain tersebut.


Beberapa target yang lain biasanya memerlukan parameter tambahan:

a. LOG Target
Ada beberapa option yang bisa digunakan bersamaan dengan target ini. Yang pertama adalah yang digunakan untuk menentukan tingkat log. Tingkatan log yang bisa digunakan adalah debug, info, notice, warning, err, crit, alert dan emerg.Yang kedua adalah -j LOG --log-prefix yang digunakan untuk memberikan string yang tertulis pada awalan log, sehingga memudahkan pembacaan log tersebut.

iptables –A FORWARD –p tcp –j LOG --log-level debugiptables –A INPUT –p tcp –j LOG --log-prefix “INPUT Packets”


b. REJECT Target

Secara umum, REJECT bekerja seperti DROP, yaitu memblok paket dan menolak untuk memproses lebih lanjut paket tersebut. Tetapi, REJECT akan mengirimkan error message ke host pengirim paket tersebut. REJECT bekerja pada chain INPUT, OUTPUT dan FORWARD atau pada chain tambahan yang dipanggil dari ketiga chain tersebut.

iptables –A FORWARD –p tcp –dport 22 –j REJECT --reject-with icmp-host-unreachable

Ada beberapa tipe pesan yang bisa dikirimkan yaitu icmp-net-unreachable, icmp-host-unreachable, icmp-port-unreachable, icmp-proto-unrachable, icmp-net-prohibited dan icmp-host-prohibited.



c. SNAT Target

Target ini berguna untuk melakukan perubahan alamat asal dari paket (Source Network Address Translation). Target ini berlaku untuk tabel nat pada chain POSTROUTING, dan hanya di sinilah SNAT bisa dilakukan. Jika paket pertama dari sebuah koneksi mengalami SNAT, maka paket-paket berikutnya dalam koneksi tersebut juga akan mengalami hal yang sama.

iptables –t nat –A POSTROUTING –o eth0 –j SNAT --to-source 194.236.50.155-194.236.50.160:1024-32000

d. DNAT Target

Berkebalikan dengan SNAT, DNAT digunakan untuk melakukan translasi field alamat tujuan (Destination Network Address Translation) pada header dari paket-paket yang memenuhi kriteria match. DNAT hanya bekerja untuk tabel nat pada chain PREROUTING dan OUTPUT atau chain buatan yang dipanggil oleh kedua chain tersebut.

iptables –t nat –A PREROUTING –p tcp –d 15.45.23.67 --dport 80 –j DNAT --to-destination 192.168.0.2


e. MASQUERADE Target

Secara umum, target MASQUERADE bekerja dengan cara yang hampir sama seperti target SNAT, tetapi target ini tidak memerlukan option --to-source. MASQUERADE memang didesain untuk bekerja pada komputer dengan koneksi yang tidak tetap seperti dial-up atau DHCP yang akan memberi pada kita nomor IP yang berubah-ubah.
Seperti halnya pada SNAT, target ini hanya bekerja untuk tabel nat pada chain POSTROUTING.

iptables –t nat –A POSTROUTING –o ppp0 –j MASQUERADE

f. REDIRECT Target

Target REDIRECT digunakan untuk mengalihkan jurusan (redirect) paket ke mesin itu sendiri. Target ini umumnya digunakan untuk mengarahkan paket yang menuju suatu port tertentu untuk memasuki suatu aplikasi proxy, lebih jauh lagi hal ini sangat berguna untuk membangun sebuah sistem jaringan yang menggunakan transparent proxy. Contohnya kita ingin mengalihkan semua koneksi yang menuju port http untuk memasuki aplikasi http proxy misalnya squid. Target ini hanya bekerja untuk tabel nat pada chain PREROUTING dan OUTPUT atau pada chain buatan yang dipanggil dari kedua chain tersebut.

iptables –t nat –A PREROUTING –i eth1 –p tcp --dport 80 –j REDIRECT --to-port 3128

Tutuorial Squid bisa dilihat di Instalasi Squid, Banner Filter, Porn Filter, Limit Bandwith, Transparan Proxy bikinan mas Hanny.

4. Penutup

Demikian dasar-dasar dari IPTables beserta komponen-komponennya. Mungkin anda masih agak bingung tentang implementasi dari apa yang telah dijelaskan di atas. Insya Allah dalam tulisan yang akan datang, saya akan memberikan beberapa contoh kasus jaringan yang menggunakan IPTables. Yea.. may I have enough power to do it :)


Sumber : http://rootbox.or.id/tips/iptables.html